Merupakan kelenjar kelamin wanita yang berfungsi menghasilkan sel telur, hormone estrogen dan hormone progesterone.
Sekresi estrogen dihasilkan oleh folikel de Graaf dan dirangsang oleh FSH
Estrogen berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda – tanda kelamin sekunder pada wanita, misalnya perkembangan pinggul, payudara, serta kulit menjadi halus.
Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH
Progesteron berfungsi mempersiapkan dinding uterus agar dapat menerima sel telur yang sudah dibuahi.
Fisiologi menstruasi
Gambar 1. Kompleks Hipotalamus-Hipofisis-Ovarium
Siklus Menstruasi Normal
Siklus menstruasi normal dapat dibagi menjadi 2 segmen yaitu, siklus ovarium (indung telur) dan siklus uterus (rahim). Siklus indung telur terbagi lagi menjadi 2 bagian, yaitu siklus folikular dan siklus luteal, sedangkan siklus uterus dibagi menjadi masa proliferasi (pertumbuhan) dan masa sekresi.
Perubahan di dalam rahim merupakan respon terhadap perubahan hormonal. Rahim terdiri dari 3 lapisan yaitu perimetrium (lapisan terluar rahim), miometrium (lapisan otot rehim, terletak di bagian tengah), dan endometrium (lapisan terdalam rahim). Endometrium adalah lapisan yangn berperan di dalam siklus menstruasi. 2/3 bagian endometrium disebut desidua fungsionalis yang terdiri dari kelenjar, dan 1/3 bagian terdalamnya disebut sebagai desidua basalis.
Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah:
FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH
LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH
PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk mengeluarkan prolaktin
Siklus Hormonal
Pada setiap siklus menstruasi, FSH yang dikeluarkan oleh hipofisis merangsang perkembangan folikel-folikel di dalam ovarium (indung telur).
Pada umumnya hanya 1 folikel yang terangsang namun dapat perkembangan dapat menjadi lebih dari 1, dan folikel tersebut berkembang menjadi folikel de graaf yang membuat estrogen.
Estrogen ini menekan produksi FSH, sehingga hipofisis mengeluarkan hormon yang kedua yaitu LH. Produksi hormon LH maupun FSH berada di bawah pengaruh releasing hormones yang disalurkan hipotalamus ke hipofisis. Penyaluran RH dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik estrogen terhadap hipotalamus.
Produksi hormon gonadotropin (FSH dan LH) yang baik akan menyebabkan pematangan dari folikel de graaf yang mengandung estrogen. Estrogen mempengaruhi pertumbuhan dari endometrium.
Di bawah pengaruh LH, folikel de graaf menjadi matang sampai terjadi ovulasi. Setelah ovulasi terjadi, dibentuklah korpus rubrum yang akan menjadi korpus luteum, di bawah pengaruh hormon LH dan LTH (luteotrophic hormones, suatu hormon gonadotropik).
Korpus luteum menghasilkan progesteron yang dapat mempengaruhi pertumbuhan kelenjar endometrium. Bila tidak ada pembuahan maka korpus luteum berdegenerasi dan mengakibatkan penurunan kadar estrogen dan progesteron. Penurunan kadar hormon ini menyebabkan degenerasi, perdarahan, dan pelepasan dari endometrium. Proses ini disebut haid atau menstruasi. Apabila terdapat pembuahan dalam masa ovulasi, maka korpus luteum tersebut dipertahankan.
Pada tiap siklus dikenal 3 masa utama yaitu:
Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari. Pada saat itu endometrium (selaput rahim) dilepaskan sehingga timbul perdarahan dan hormon-hormon ovarium berada dalam kadar paling rendah
Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14. Setelah menstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasi dimana terjadi pertumbuhan dari desidua fungsionalis untuk mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin. Pada fase ini endometrium tumbuh kembali. Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel telur dari indung telur (disebut ovulasi)
Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi. Hormon progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium untuk membuat kondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan janin ke rahim)
Regulasi hormon betina
b.Testis
Testis pada mammalian terdiri dari tubulus yang dilapisi oleh sel – sel benih (sel germinal), tubulus ini dikenal dengan tubulus seminiferus.
Testis mensekresikan hormon testosterone yang berfungsi merangsang pematangan sperma (spermatogenesisi) dan pembentukan tanda – tanda kelamin pria, misalnya pertumbuhan kumis, janggut, bulu dada, jakun, dan membesarnya suara.
Sekresi hormon tersebut dirangsang oleh ICTH yang dihasilkan oleh hipofisis bagian anterior.
Regulasi hormone jantan
Sewaktu pubertas, hipofisis anterior memproduksi gonadotrofin, yaitu hormone FSH dan LH. Sekresi kedua hormone ini dipengaruhi oleh GnRF (Gonadotropin Releasing Factor) yang berasal dari hipotalamus.
2.Peran Hormon Pada Sistem KB
KB adalah program pemerintah yang bertujuan menciptakan keluarga kecil bahagia dan sejahtera yang dilaksanakan melalui pengaturan jumlah anak dan jarak kelahiran.
Banyak macam teknik KB, ada yang permanent, ada yang sementara, dan ada yang secara mekanik, kimia ataupun dengan menggunakan hormon.
Teknik penggunaan hormone pada dasarnya adalah upaya mencegah terjadinya ovulasi. Dalam hal ini menggunakan hormone estrogen dan progesterone sintetik.
Hormon – hormon tersebut ada yang dikemas dalam bentuk pil, suntikan, ataupun susuk.
Jika seorang wanita menelan pil KB setiap hari maka dia telah memasukkan hormon estrogen dan progesterone sintetik ke dalam tubuhnya. Akibatnya, kelenjar hipofisis tidak akan menghasilkan FSH dan LH. Tidak adanya FSH dan LHmenyebabkan wanita tersebut tidak akan hamil, karena FSH dan LH berfungsi merangsang terjadinya ovulasi yang jika dibuahi akan terjadi kehamilan. Selain itu, progesterone juga berperan merangsang penebalan dinding rahim, sehingga menolak terjadinya implantasi (penempelan embrio pada dinding rahim).
Kelenjar pankreas merupakan sekelompok sel yang terletak pada pankreas, sehingga dikenal dengan pulau – pulau langerhans.
Kelenjar pankreas menghasilkan hormon insulin dan glukagon. Insulin mempermudah gerakan glukosa dari darah menuju ke sel – sel tubuh menembus membrane sel.
Di dalam otot glukosa dimetabolisasi dan disimpan dalam bentuk cadangan.
Di sel hati, insulin mempercepat proses pembentukan glikogen (glikogenesis) dan pembentukan lemak (lipogenesis).
Kadar glukosa yang tinggi dalam darah merupakan rangsangan untuk mensekresikan insulin. Sebaliknya glukogen bekerja secara berlawanan terhadap insulin.
Pengaturan kadar gula darah
Peningkatan glukosa darah diatas titik pasang (sekitar 90mg/100ml pada manusia) merangsang pankreas untuk mensekresi insulin, yang memicu sel – sel targetnya untuk mengambil kelebihan glukosa dari darah. Ketika kelebihan itu telah dikeluarkan atau ketika konsentrasi glukosa turun dibawah titik pasang, maka pancreas akan merespons dengan cara mensekresikan glukagon, yang mempengaruhi hati untuk menaikkan kadar glukosa darah.
Berbentuk seperti bola atau topi terletak di atas ginjal.
Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenalis yang terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula).
Hormon dari kelenjar anak ginjal dan prinsip kerjanya :
No.
Hormon
Prinsip kerja
1
Bagian korteks adrenal
a.Mineralokortikoid
b.Glukokortikoid
Mengontol metabolisme ion anorganik
Mengontrol metabolisme glukosa
2
Bagian Medula Adrenal
Adrenalin (epinefrin) dan noradrenalin
Kedua hormon tersebut bekerja sama dalam hal berikut :
a.dilatasi bronkiolus
b.vasokonstriksi pada arteri
c.vasodilatasi pembuluh darah otak dan otot
d.mengubah glikogen menjadi glukosa dalam hati
e.gerak peristaltik
f.bersama insulin mengatur kadar gula darah
Regulasi hormon korteks adrenal
Regulasi hormon medulla adrenal
Stimulus yang mencekam menyebabkan hipotalamus mengaktifkan medula adrenal melalui impuls saraf dan korteks adrenal melalui sinyal hormonal. Medulla adrenal memperantarai respons jangka pendek terhadap stress dengan cara mensekresikan hormon katekolamin yaitu efinefrin dan norefinefrin. Korteks adrenal mengontrol respon yang berlangsung lebih lama dengan cara mensekresikan hormone steroid. (Campbell, 1952 : 146)
Kelenjar Paratiroid (kelenjar anak gondok) terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat di dalam leher, kelenjar ini berjumlah 4 buah yang bersusun berpasangan yang menghasilkan hormon pada tiroksin. Masing-masing melekat pada bagian belakang kelenjar tiroid, kelenjar ini menghasilkan hormon yang berfungsi “ mengatur kadar kalsium dan fosfor di dalam tubuh “.
Kelenjar yang terdapat di leher bagian depan di sebelah bawah jakun dan terdiri dari dua buah lobus.
Kelenjar tiroid menghasilkan dua macam hormon yaitu tiroksin (T4) dan Triiodontironin (T3).
Hormon ini dibuat di folikel jaringan tiroid dari asam amino (tiroksin) yang mengandung yodium. Yodium secara aktif di akumulasi oleh kelenjar tiroid dari darah. Oleh sebab itu kekurangan yodium dalam makanan dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok hingga 15 kali.
No.
Hormon
Prinsip kerja
1
Tiroksin
Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan, dan kegiatan system saraf
2.
Triiodontironin
Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan dan kegiatan sistem saraf
3.
Kalsitonin
Menurunkan kadar kalsium dalam darah dengan cara mempercepat absorpsi kalsium oleh tulang.
Salah satu keadaan yang diakibatkan kerusakan kelenjar tiroid adalah penyakit Grave. Keadaan ini menyebabkan mata membengkak (kiri). Gondok adalah suatu keadaan yang diakibatkan oleh pembesaran kelenjar tiroid (kanan).
Jenis penyakit tiroid yang utama:
Hipertiroidisme / Tirotoksikosis
Hipotiroidisme
Hyperthyroidism/ thyrotoxicosis, hormon tiroid T3 dan T4 didapati lebih tinggi daripada orang biasa. Antara penyebab penyakit ini ialah :
Grave's disease. Antibodi di dalam badan menyebabkan tiroid membesar dan mengeluarkan lebih hormon. orang yang menghidapi penyakit ini mengeluarkan hormon berlebihan
Thyroiditis (tiroid bengkak).
Toxic nodule goitre. Terlalu banyak iodin di dalam makanan
Tanda-tanda orang yang menghidapi hipertiroidisme:
Kelenjar Hipofisis ini terletak pada lekukan tulang selatursika di bagian tulang baji dan menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master gland. Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian tengah, dan bagian posterior.
Pembebasan hormon Adenohipofisis dikontrol oleh hipotalamus. Sel – sel neurosekresi di hipotalamus mensekresi hormone pembebas dan hormone penghambat ke dalam jaringan kapiler yang terletak di batang pituitary. Darah yang mengandung hormone tersebut mengalir melalui pembuluh – pembuluh portal pendek kedalam jaringan kapiler kedua di dalam pituitary anterior. Sebagai respon terhadap hormone pembebas spesifik, sel – sel endokrin di pituitary anterior mensekresikan hormone tertentu ke dalam sirkulasi.
(Campbell, 1925)
a.Hormon yang dihasilkan anterior hipofisis
No.
Hormon
Prinsip kerja
1
Hormon Somatrotof
Pertumbuhan sel dan anabolisme protein
2
Hormon Tiroid (TSH)
Mengontrol sekresi hormone oleh kelenjar tiroid
3
Hormon Adrenokortikotropik(ACTH)
Mengontrol sekresi beberapa hormone oleh korteks adrenal
4
Follicle Stimulating Hormon (FSH)
a.Pada wanita : merangsang perkembangan folikel pada ovarium dan sekresi estrogen
b.Pada testis : menstimulasi testis untuk mengstimulasi sperma
5
Luteinizing hormone (LH)
a.Pada Wanita : bersama dengan estrogen menstimulasi ovulasi dan pembentukan progesterone oleh korpus luteum
b.Pada pria : menstimulasi sel – sel interstitial pada testis untuk berkembang dan menghasilkan testoteron
6
Prolaktin
Membantu kelahiran dan memelihara sekresi susu oleh kelenjar susu
Sel – sel neurosekresi dalam hipotalamus mensintesis hormone ADH dan oksitosin. Neurohipofisis membebaskan hormone itu ke dalam darah, dimana hormone itu bersirkulasi. ADH berikatan dengan sel target di ginjal, oksitosin berikatan dengan sel target di kelenjar susu dan uterus
Hormon adalah zat kimia dalam bentuk senyawa organic yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Hormon mengatur aktivitas seperti : metabolisme, reproduksi, pertumbuhan, dan perkembangan.
Hormon mengatur aktivitas seperti metabolisme, reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan.
Pengaruh hormon dapat terjadi dalam beberapa detik, hari, minggu, bulan, dan bahkan beberapa tahun.
Kelenjar endokrin disebut juga kelenjar buntu karena hormon yang dihasilkan tidak dialirkankan melalui suatu saluran tetapi langsung masuk kedalam pembuluh darah. Hormon dari kelenjar endokrin mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh hingga mencapai organ – organ tertentu. Meskipun semua hormone mengadakan kontak dengan semua jaringan dalam tubuh, namun hanya sel / jaringan yang mengandung reseptor yang spesifik terhadap hormon tertentu yang terpengaruh hormon tersebut.
Hormon mempunyai ciri – ciri sebagai berikut :
Diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah sangat kecil
Diangkut oleh darah menuju ke sel/jaringan target
Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapat dalam sel target
Mempunyai pengaruh mengaktifkan enzim khusus
Mempunyai pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target, tetapi dapat juga mempengaruhi beberapa sel target yang berlainan.
·Dilihat dari aktivitasnya, kelenjar endokrin dapat dibedakan menjadi :
kelenjar yang bekerja sepanjang hayat, misalnya hormon yang memegang peranan pada proses metabolisme
kelenjar yang bekerjanya mulai saat tertentu, misalnya hormon kelamin
kelenjar yang bekerja hanya sampai saat tertentu saja, misalnya kelenjar timus
·Dilihat dari aspek dan macam lokasinya, kelenjar endokrin dapat dibedakan menjadi :
No.
Kelenjar endokrin
Lokasi
1
Kelenjar hipofisis
Terletak pada dasar otak besar, pada lekukan tulang selatursika di bagian tulang baji
2
Kelenjar tiroid
Terletak di daerah leher
3
Kelenjar paratiroid
Terletak di dekat kelenjar tiroid
4
Kelenjar pankreas
Terletak di dekat ventrikulus (perut besar)
5
Kelenjar adrenal
Terletak di bagian atas ginjal
6
Ovarium
Terletak di daerah abdomen (perut)
7
Testis
Terletak di buah zakar dalam skrotum
Hubungan Saraf dan hormon
·Hormon bekerja atas perintah dari sistem saraf. Sistem yang mengatur kerjasama antara sarafdan hormon terdapat pada daerah hipotalamus. Daerah hipotalamus sering disebut daerah kendali saraf endokrin (neuroendocrine control).
·Hormon berfungsi dalam mengatur homeostasis, metabolisme, reproduksi dan tingkah laku. Homeostasis adalah pengaturan secara otomatis dalam tubuh agar kelangsungan hidup dapat dipertahankan. Contohnya pengendalian tekanan darah, kadar gula dalam darah, dan kerja jantung
·Perbedaan sistem hormon dan sistem saraf
No.
Aspek pembeda
Sistem hormon
Sistem saraf
1
Aksi
Bersifat lambat
Bersifat cepat/segera
2
Pengaturan
Jangka panjang, misalnya
pertumbuhan dan perkembangan
Jangka pendek, misalnya denyut jantung dan kontraksi otot
3
Sekresi
Hormon
neurotransmitter
4
Komunikasi
Komunikasi antar neuron melalui synapsis
Komunikasi melalui sistem sirkulasi
Aryulina (2003 : 275)
Kelenjar Endokrin meliputi hipofisis, tiroid, paratiroid, timus, pankreas, adrenal, ovarium dan testis
1.Kelenjar Hipofisis (pituitary)
Kelenjar ini terletak pada lekukan tulang selatursika di bagian tulang baji dan menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master gland. Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian tengah, dan bagian posterior.
Pembebasan hormon Adenohipofisis dikontrol oleh hipotalamus. Sel – sel neurosekresi di hipotalamus mensekresi hormone pembebas dan hormone penghambat ke dalam jaringan kapiler yang terletak di batang pituitary. Darah yang mengandung hormone tersebut mengalir melalui pembuluh – pembuluh portal pendek kedalam jaringan kapiler kedua di dalam pituitary anterior. Sebagai respon terhadap hormone pembebas spesifik, sel – sel endokrin di pituitary anterior mensekresikan hormone tertentu ke dalam sirkulasi.
(Campbell, 1925)
a.Hormon yang dihasilkan anterior hipofisis
No.
Hormon
Prinsip kerja
1
Hormon Somatrotof
Pertumbuhan sel dan anabolisme protein
2
Hormon Tiroid (TSH)
Mengontrol sekresi hormone oleh kelenjar tiroid
3
Hormon Adrenokortikotropik(ACTH)
Mengontrol sekresi beberapa hormone oleh korteks adrenal
4
Follicle Stimulating Hormon (FSH)
a.Pada wanita : merangsang perkembangan folikel pada ovarium dan sekresi estrogen
b.Pada testis : menstimulasi testis untuk mengstimulasi sperma
5
Luteinizing hormone (LH)
a.Pada Wanita : bersama dengan estrogen menstimulasi ovulasi dan pembentukan progesterone oleh korpus luteum
b.Pada pria : menstimulasi sel – sel interstitial pada testis untuk berkembang dan menghasilkan testoteron
6
Prolaktin
Membantu kelahiran dan memelihara sekresi susu oleh kelenjar susu
Sel – sel neurosekresi dalam hipotalamus mensintesis hormone ADH dan oksitosin. Neurohipofisis membebaskan hormone itu ke dalam darah, dimana hormone itu bersirkulasi. ADH berikatan dengan sel target di ginjal, oksitosin berikatan dengan sel target di kelenjar susu dan uterus
b.Hormon yang dihasilkan posterior hipofisis
No.
Hormon
Prinsip kerja
1
Oksitosin
Menstimulasi kontraksi otot polos pada rahim wanita selama proses melahirkan
2
Hormon ADH
Menurunkan volume urine dan meningkatkan tekanan darah dengan cara menyempitkan pembuluh darah
Kelenjar yang terdapat di leher bagian depan di sebelah bawah jakun dan terdiri dari dua buah lobus.
Kelenjar tiroid menghasilkan dua macam hormon yaitu tiroksin (T4) dan Triiodontironin (T3).
Hormon ini dibuat di folikel jaringan tiroid dari asam amino (tiroksin) yang mengandung yodium. Yodium secara aktif di akumulasi oleh kelenjar tiroid dari darah. Oleh sebab itu kekurangan yodium dalam makanan dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok hingga 15 kali.
No.
Hormon
Prinsip kerja
1
Tiroksin
Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan, dan kegiatan system saraf
2.
Triiodontironin
Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan dan kegiatan sistem saraf
3.
Kalsitonin
Menurunkan kadar kalsium dalam darah dengan cara mempercepat absorpsi kalsium oleh tulang.
Hipotalamus mensekresi TRH (hormon pembebas TRH) yang merangsang pituitari anterior untuk mensekresi TSH (hormon perangsang tiroid). Ketika TSH berikatan dengan reseptor spesifik di kelenjar tiroid terjadi pembebasan T3 dan T4. Kadar T3 dan T4 yang tinggi, dan TSH dalam darah akan menghambat sekresi TRH oleh hipotalamus. Kadar hormon tiroid yang tinggi bisa menghambat sekresi TSH oleh pituitari anterior. Sistem umpan balik hipotalamus-pituitari anterior-kelenjar tiroid menjelaskan mengapa defisiensi iodin menyebabkan penyakit gondok. Apabila iodin tidak mencukupi, kelenjar tiroid tidak dapat mensintesis T3 atau T4 dalam jumlah mencukupi. Dengan demikian pituitari akan terus mensekresi TSH, dan menyebabkan pembesaran tiroid. (Campbell, 1952 hal 140)
Salah satu keadaan yang diakibatkan kerusakan kelenjar tiroid adalah penyakit Grave. Keadaan ini menyebabkan mata membengkak (kiri). Gondok adalah suatu keadaan yang diakibatkan oleh pembesaran kelenjar tiroid (kanan).
Jenis penyakit tiroid yang utama:
Hipertiroidisme / Tirotoksikosis
Hipotiroidisme
Hyperthyroidism/ thyrotoxicosis, hormon tiroid T3 dan T4 didapati lebih tinggi daripada orang biasa. Antara penyebab penyakit ini ialah :
Grave's disease. Antibodi di dalam badan menyebabkan tiroid membesar dan mengeluarkan lebih hormon. orang yang menghidapi penyakit ini mengeluarkan hormon berlebihan
Thyroiditis (tiroid bengkak).
Toxic nodule goitre. Terlalu banyak iodin di dalam makanan
Tanda-tanda orang yang menghidapi hipertiroidisme:
Berjumlah empat buah terletak di belakang kelenjar tiroid
Kelenjar ini menghasilkan parathormon (PTH) yang berfungsi untuk mengatur konsentrasi ion kalsium dalam cairan ekstraseluler dengan cara mengatur : absorpsi kalsium dari usus, ekskresi kalsium oleh ginjal, dan pelepasan kalsium dari tulang.
Hormon paratiroid meningkatkan kalsium darah dengan cara merangsang reabsorpsi kalsium di ginjal dan dengan cara penginduksian sel –sel tulang osteoklas untuk merombak matriks bermineral pada osteoklas untuk merombak matriks bermineral pada tulang sejati dan melepaskan kalsium ke dalam darah
Kalsitonin mempunyai fungsi yang berlawanan dengan PTH, sehingga fungsinya menurunkan kalsium darah.
Fungsi umum kelenjar paratiroid adalah:
mengatur metabilisme fosfor
mengatur kadar kalsium darah
4.Kelenjar Timus
Terletak di sepanjang rongga trachea di rongga dada bagian atas.
Timus membesar sewaktu pubertas dan mengacil setelah dewasa.
Kelenjar ini merupakan kelenjar penimbunan hormon somatotrof atau hormon pertumbuhan dan setelah dewasa tidak berfungsi lagi.
Menghasilkan timosin yang berfungsi untuk merangsang limfosit.
5.Kelenjar Anak Ginjal (Adrenal)
Video Kelenjar Adrenal
gambar anatomi adrenal
Berbentuk seperti bola atau topi terletak di atas ginjal.
Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenalis yang terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula).
Hormon dari kelenjar anak ginjal dan prinsip kerjanya :
No.
Hormon
Prinsip kerja
1
Bagian korteks adrenal
a.Mineralokortikoid
b.Glukokortikoid
Mengontol metabolisme ion anorganik
Mengontrol metabolisme glukosa
2
Bagian Medula Adrenal
Adrenalin (epinefrin) dan noradrenalin
Kedua hormon tersebut bekerja sama dalam hal berikut :
a.dilatasi bronkiolus
b.vasokonstriksi pada arteri
c.vasodilatasi pembuluh darah otak dan otot
d.mengubah glikogen menjadi glukosa dalam hati
e.gerak peristaltik
f.bersama insulin mengatur kadar gula darah
Regulasi hormon korteks adrenal
Regulasi hormon medulla adrenal
Stimulus yang mencekam menyebabkan hipotalamus mengaktifkan medula adrenal melalui impuls saraf dan korteks adrenal melalui sinyal hormonal. Medulla adrenal memperantarai respons jangka pendek terhadap stress dengan cara mensekresikan hormon katekolamin yaitu efinefrin dan norefinefrin. Korteks adrenal mengontrol respon yang berlangsung lebih lama dengan cara mensekresikan hormone steroid. (Campbell, 1952 : 146)
6.Kelenjar Pankreas (Langerhans)
Video Kelenjar Pankreas
gambar anatomi kelenjar pankreas
Kelenjar pankreas merupakan sekelompok sel yang terletak pada pankreas, sehingga dikenal dengan pulau – pulau langerhans.
Kelenjar pankreas menghasilkan hormon insulin dan glukagon. Insulin mempermudah gerakan glukosa dari darah menuju ke sel – sel tubuh menembus membrane sel.
Di dalam otot glukosa dimetabolisasi dan disimpan dalam bentuk cadangan.
Di sel hati, insulin mempercepat proses pembentukan glikogen (glikogenesis) dan pembentukan lemak (lipogenesis).
Kadar glukosa yang tinggi dalam darah merupakan rangsangan untuk mensekresikan insulin. Sebaliknya glukogen bekerja secara berlawanan terhadap insulin.
Pengaturan kadar gula darah
Peningkatan glukosa darah diatas titik pasang (sekitar 90mg/100ml pada manusia) merangsang pankreas untuk mensekresi insulin, yang memicu sel – sel targetnya untuk mengambil kelebihan glukosa dari darah. Ketika kelebihan itu telah dikeluarkan atau ketika konsentrasi glukosa turun dibawah titik pasang, maka pancreas akan merespons dengan cara mensekresikan glukagon, yang mempengaruhi hati untuk menaikkan kadar glukosa darah.
7.Kelenjar Kelamin
Video
a.Ovarium
Merupakan kelenjar kelamin wanita yang berfungsi menghasilkan sel telur, hormone estrogen dan hormone progesterone.
Sekresi estrogen dihasilkan oleh folikel de Graaf dan dirangsang oleh FSH
Estrogen berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda – tanda kelamin sekunder pada wanita, misalnya perkembangan pinggul, payudara, serta kulit menjadi halus.
Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH
Progesteron berfungsi mempersiapkan dinding uterus agar dapat menerima sel telur yang sudah dibuahi.
Fisiologi menstruasi
Gambar 1. Kompleks Hipotalamus-Hipofisis-Ovarium
Siklus Menstruasi Normal
Siklus menstruasi normal dapat dibagi menjadi 2 segmen yaitu, siklus ovarium (indung telur) dan siklus uterus (rahim). Siklus indung telur terbagi lagi menjadi 2 bagian, yaitu siklus folikular dan siklus luteal, sedangkan siklus uterus dibagi menjadi masa proliferasi (pertumbuhan) dan masa sekresi.
Perubahan di dalam rahim merupakan respon terhadap perubahan hormonal. Rahim terdiri dari 3 lapisan yaitu perimetrium (lapisan terluar rahim), miometrium (lapisan otot rehim, terletak di bagian tengah), dan endometrium (lapisan terdalam rahim). Endometrium adalah lapisan yangn berperan di dalam siklus menstruasi. 2/3 bagian endometrium disebut desidua fungsionalis yang terdiri dari kelenjar, dan 1/3 bagian terdalamnya disebut sebagai desidua basalis.
Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah:
FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH
LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH
PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk mengeluarkan prolaktin
Siklus Hormonal
Pada setiap siklus menstruasi, FSH yang dikeluarkan oleh hipofisis merangsang perkembangan folikel-folikel di dalam ovarium (indung telur).
Pada umumnya hanya 1 folikel yang terangsang namun dapat perkembangan dapat menjadi lebih dari 1, dan folikel tersebut berkembang menjadi folikel de graaf yang membuat estrogen.
Estrogen ini menekan produksi FSH, sehingga hipofisis mengeluarkan hormon yang kedua yaitu LH. Produksi hormon LH maupun FSH berada di bawah pengaruh releasing hormones yang disalurkan hipotalamus ke hipofisis. Penyaluran RH dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik estrogen terhadap hipotalamus.
Produksi hormon gonadotropin (FSH dan LH) yang baik akan menyebabkan pematangan dari folikel de graaf yang mengandung estrogen. Estrogen mempengaruhi pertumbuhan dari endometrium.
Di bawah pengaruh LH, folikel de graaf menjadi matang sampai terjadi ovulasi. Setelah ovulasi terjadi, dibentuklah korpus rubrum yang akan menjadi korpus luteum, di bawah pengaruh hormon LH dan LTH (luteotrophic hormones, suatu hormon gonadotropik).
Korpus luteum menghasilkan progesteron yang dapat mempengaruhi pertumbuhan kelenjar endometrium. Bila tidak ada pembuahan maka korpus luteum berdegenerasi dan mengakibatkan penurunan kadar estrogen dan progesteron. Penurunan kadar hormon ini menyebabkan degenerasi, perdarahan, dan pelepasan dari endometrium. Proses ini disebut haid atau menstruasi. Apabila terdapat pembuahan dalam masa ovulasi, maka korpus luteum tersebut dipertahankan.
Pada tiap siklus dikenal 3 masa utama yaitu:
Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari. Pada saat itu endometrium (selaput rahim) dilepaskan sehingga timbul perdarahan dan hormon-hormon ovarium berada dalam kadar paling rendah
Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14. Setelah menstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasi dimana terjadi pertumbuhan dari desidua fungsionalis untuk mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin. Pada fase ini endometrium tumbuh kembali. Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel telur dari indung telur (disebut ovulasi)
Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi. Hormon progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium untuk membuat kondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan janin ke rahim)
Regulasi hormon betina
b.Testis
Testis pada mammalian terdiri dari tubulus yang dilapisi oleh sel – sel benih (sel germinal), tubulus ini dikenal dengan tubulus seminiferus.
Testis mensekresikan hormon testosterone yang berfungsi merangsang pematangan sperma (spermatogenesisi) dan pembentukan tanda – tanda kelamin pria, misalnya pertumbuhan kumis, janggut, bulu dada, jakun, dan membesarnya suara.
Sekresi hormon tersebut dirangsang oleh ICTH yang dihasilkan oleh hipofisis bagian anterior.
Regulasi hormone jantan
Sewaktu pubertas, hipofisis anterior memproduksi gonadotrofin, yaitu hormone FSH dan LH. Sekresi kedua hormone ini dipengaruhi oleh GnRF (Gonadotropin Releasing Factor) yang berasal dari hipotalamus.
2.Peran Hormon Pada Sistem KB
KB adalah program pemerintah yang bertujuan menciptakan keluarga kecil bahagia dan sejahtera yang dilaksanakan melalui pengaturan jumlah anak dan jarak kelahiran.
Banyak macam teknik KB, ada yang permanent, ada yang sementara, dan ada yang secara mekanik, kimia ataupun dengan menggunakan hormon.
Teknik penggunaan hormone pada dasarnya adalah upaya mencegah terjadinya ovulasi. Dalam hal ini menggunakan hormone estrogen dan progesterone sintetik.
Hormon – hormon tersebut ada yang dikemas dalam bentuk pil, suntikan, ataupun susuk.
Jika seorang wanita menelan pil KB setiap hari maka dia telah memasukkan hormon estrogen dan progesterone sintetik ke dalam tubuhnya. Akibatnya, kelenjar hipofisis tidak akan menghasilkan FSH dan LH. Tidak adanya FSH dan LHmenyebabkan wanita tersebut tidak akan hamil, karena FSH dan LH berfungsi merangsang terjadinya ovulasi yang jika dibuahi akan terjadi kehamilan. Selain itu, progesterone juga berperan merangsang penebalan dinding rahim, sehingga menolak terjadinya implantasi (penempelan embrio pada dinding rahim).
LKS SISTEM HORMON
Hormon bekerja atas perintah dari system saraf, system yang mengatur kerjasama antara saraf dan hormon terdapat pada daerah …
Sebutkan 3 perbedaan antara sistem saraf dan sistem hormon berdasarkan aspek pembeda (aksi, komunikasi dan sekresi ) ?
Sebutkan hormon – hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adenohipofisis dan jelaskan prinsip kerjanya ?
Setelah melihat video mengenai kelenjar pituitari, mengapa kelenjar tersebut disebut sebagai the master of glands ?
Setelah mengamati bagan mengenai regulasi kelenjar tiroid, apa yang terjadi jika kadar T3 dan T4 tinggi ?
Setelah melihat video mengenai kelenjar paratiroid, bagaimana cara kerja hormon paratiroid (PTH) dalam meningkatkan kadar kalsium darah ?
Hormon adrenalin dan noradrenalin dihasilkan oleh kelenjar? dan bagaimana prinsip kerjanya !
Kelenjar pankreas berfungsi sebagai kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin, sebutkan fungsi kelenjar pankreas sebagai kelenjar endokrin ?
Sebutkan sistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi ?
Apa fungsi dari hormon estrogen dan progesteron dalam teknologi KB ?
Kelainan – Kelainan Akibat Kelebihan atau Kekurangan Hormon
Terjadi pada masa kanak – kanak, dimana terjadi pertumbuhan berlebihan bahkan dapat sampai mencapai 8 kaki
Akromegali
Terjadi pada saat dewasa, penderita mengalami pembesaran tulang rahang dan wajah. Kulit bertambah tebal, diikuti gangguan akibat penekanan saraf oleh massa tulang yang bertambah
2.
Tiroid
Hipersekresi hormone tiroksin
(Hipertiroidisme)
Grave’s disease/ morbus basedow
Penderita ini mengalami metabolisme yang amat meningkat; penderita cenderung bertambah kurus walaupun disaat yang sama penderita memiliki nafsu makan yang meningkat . Keringat berlebihan, denyut nadi yang cepat, tidak tahan panas dan kelemahan badan. Dapat juga ditemukan penonjolan bola mata (exophtalmus)
Hiposekresi hormon tiroid (Hipotiroidisme)
Kretinisme (Kerdil)
Terjadi pada masa kanak – kanak, cirinya penderita tidak dapat mencapai pertumbuhan fisik dan mental yang normal
Mix Oedema (Miksedema)
Terjadi pada orang dewasa, cirinya laju metabolisme rendah, berat badan berlebihan, bentuk badan menjadi kasar, dan rambut rontok
3
Paratiroid
Hipersekresi hormon paratiroid
Hiperparathormon
Kelainan pada tulang seperti tulang rapuh, bentuk abnormal dan mudah patah. Kelebihan kalsium yang diekskresikan dalam air seni bersama ion fosfat dapat menyebabkan batu ginjal
Hiposekresi hormon paratiroid
Hipoparathormon
Terjadi gejala kekejangan otot (tetani)
4
Pankreas
Hiposekresi hormon insulin
Diabetes tipe I
Penyakit ini sepenuhnya bergantung dengan insulin, penyakit ini sering didapatkan pada anak-anak atau dewasa muda. Pengobatan dengan mengganti insulin sesuai dengan jumlah yang diperlukan
Diabetes tipe 2
pada penyakit ini insulin diproduksi dalam jumlah memadai tetapi terdapat gangguan dalam kualitas dan mekanisme kerjanya. Faktor resiko penyakit ini seperti riwayat keluarga dengan Diabetes Mellitus dan obesitas
5
Korteks Adrenal
Hipersekresi hormon kelenjar adrenal
Cushing’s syndrome
penderita mengalami peningkatan tekanan darah, gula darah akibat pengeluaran hormon kortisol yang berlebihan.
Hiposekresi hormon kelenjar adrenal
Addison’s disease
Gejala berupa
·Hipoglikemia (kadar gula dalam darah menurun),
·Gangguanpembentukan glukosa oleh jaring (glukoneogenesis)
·Penurunan kadar glikogen di liver yang menjadi cadangan glukosa dalam tubuh
·Gangguan akibat kekurangan aldosteron seperti pengeluaran natrium dan cairan yang berlebihan di ginjal.
·Dehidrasi,
·Penurunan tekanan darah
·Shock yang dapat menimbulkan kematian, terutama bila tidak ditangani secara cepat.
6
Kelenjar gonad
Hiposekresi hormon kelenjar gonad
-
dapat mengakibatkan gangguan terutama dalam proses reproduksi manusia.